Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Untuk Pimpinan Puncak
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Untuk Pimpinan Puncak
Published by Konsultan ISO on December 14th, 2013 06:23 AM | Artikel ISO 9001, ISO 9001:2008, Manajemen Perusahaan
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Untuk Pimpinan Puncak
Reviewed by Konsultan ISO
on December 14
Description: Hampir di setiap kesempatan mengisi training pengenalan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, pimpinan puncak atau stakeholder pasti menanyakan apa manfaat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 untuk mereka selaku pimpinan puncak dan penentu kebijakan. Ini dikarenakan mereka memahami bahwa ISO 9001 …
Rating: 4.5
Hampir di setiap kesempatan mengisi training pengenalan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, pimpinan puncak atau stakeholder pasti menanyakan apa manfaat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 untuk mereka selaku pimpinan puncak dan penentu kebijakan. Ini dikarenakan mereka memahami bahwa ISO 9001 hanya sekedar membenahi administrasi perusahaan saja. Padahal, jika penerapan ISO 9001 bisa dioptimalkan, ISO 9001 akan menjadi alat yang powerfull untuk mengukur performa perusahaan. Bila ditanya demikian, biasanya, Saya akan balik bertanya: ” Baik, Bapak direktur yang terhormat.. Apakah kinerja perusahaan Bapak tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu?”. Kebanyakan mereka akan terdiam dan berpikir, parameter apa yang akan mereka gunakan dalam rangka mengukur kinerja perusahaan. Pada akhirnya, hanya sebagian yang bisa menjawab, meskipun satu-satunya parameter yang diandalkan hanyalah seputar uang dan uang.
Ya! Meski kita tidak mengesampingkan pentingnya keuntungan dalam berbisnis, akan tetapi apakah sah bila kita mengukur kinerja perusahaan hanya dari sales revenue yang meningkat? Padahal, peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun didukung dengan banyak faktor dan tidak melulu soal kinerja yang meningkat. Betapa banyak perusahaan yang tata kelola administrasinya biasa-biasa saja, tidak berubah dari tahun ke tahun, namun keuntungannya meningkat dari tahun ke tahun yang lebih disebabkan karena kesuksesan tim marketing atau ada faktor lain di luar perusahaan yang sedang bagus seperti iklim ekonomi yang kondusif, meningkatnya daya beli masyarakat, dan sebagainya. Artinya, menjadikan peningkatan pendapatan sebagai satu-satunya parameter penilaian kinerja perusahaan tidaklah Adil. Karena perusahaan bukan cuma marketing, tapi ada divisi sdm, operasional, produksi, gudang, dan divisi lain sebagai satu kesatuan.
Sistem manajemen mutu ISO 9001 setidaknya menyediakan 5 parameter yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Kelima parameter tersebut adalah:
1. Survey Kepuasan Pelanggan
Mengabaikan kepuasan pelanggan sama artinya membiarkan perusahaan di tepi jurang kehancuran. Banyaknya pesaing yang bermunculan, menuntut perusahaan untuk bisa memberikan produk atau pelayanan yang memiliki nilai tambah dibanding perusahaan pesaing. Oleh karena itu, ISO 9001 mewajibkan perusahaan untuk melakukan survey kepuasan pelanggan secara berkala demi mengetahui kualitas produk atau pelayanan kita di mata pelanggan. Dengan mengadakan survey, perusahaan bisa mengetahui strength dan weakness point perusahaan sehingga perusahaan bisa berbenah. Dengan membandingkan hasil survey tiap tahunnya, tentu perusahaan dapat membandingkang kinerja dari tahun ke tahun.
2. Keluhan Pelanggan
Parameter kedua yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah keluhan pelanggan. ISO 9001 mewajibkan perusahaan untuk mencatat, menindaklanjuti, dan memonitor keluhan pelanggan. Dengan begitu, perusahaan dapat dengan mudah mengevaluasi kinerja perusahaannya dan memberikan perbaikan yang memuaskan bagi pelanggan. Keluhan yang ditindaklanjuti sama saja membiarkan pelanggan setia Anda meninggalkan Anda.
Tidak ada yang menjamin sistem yang Anda rancang dengan baik di awal akan berjalan mulus ketika sudah sampai pada level pelaksana. Oleh karena itu, konsep PDCA (Plan-D0-Check-Action) sangat penting untuk diterapkan. ISO 9001 mewajibkan perusahaan melakukan kegiatan audit internal sebagai bentuk pelaksanaan “Check” dari konsep PDCA. Dengan melakukan audit internal, akan diketahui masalah apa yang sering dialami oleh masing-masing divisi termasuk divisi mana yang paling banyak bermasalah. Dengan demikian, perbaikan sistem dapat dilakukan secara menyeluruh.
4. Pengendalian Produk Tidak Sesuai
Selama menjadi konsultan ISO untuk beberapa perusahaan, seringkali penulis mendapati pimpinan puncak yang hanya memikirkan hasil dan hasil. Baginya yang terpenting adalah target produksinya tercapai dan sampai tepat waktu di tangan pelanggan. Tidak peduli untuk mencapai target, berapa banyak barang reject yang dihasilkan dan pengulangan pekerjaan yang dilakukan. Hasilnya, produktifitas sangat jauh dari kata efisien. Sikap semacam ini tentu membuang banyak waktu, biaya, dan tenaga. ISO 9001 mewajibkan perusahaan membuat standar mutu produk untuk kemudian dibuatkan standar pemeriksaan produk. Ini harus dilakukan untuk memastikan produk yang dihasilkan benar-benar telah sesuai dengan spesifikasi yang diperyaratkan baik oleh perusahaan, regulasi, maupun pelanggan. Dengan menetapkan standar ini, pelaksana di lapangan dapat dengan mudah menetapkan mana produk yang lulus pemeriksaan dan yang ditolak. Selain itu, ISO 9001 juga mewajibkan untuk mencatat dan melaporkan semua jenis ketidaksesuaian produk untuk kemudian direkapitulasi dan dianalisis agar bisa diketahui berapa persen efesiensi produksi.
5. Pencapaian Sasaran Mutu
Sasaran mutu adalah target kerja yang ditetapkan untuk setiap divisi. Biasanya, perusahaan yang belum menerapkan sistem manajemen dengan baik cenderung hanya memberikan target untuk divisi tertentu saja, terutama divisi yang “menghasilkan uang” atau “menghabiskan uang”. Sebut saja misalnya divisi sales / marketing dan divisi produksi. Divisi lain apalagi divisi supporting seperti HRD/SDM/Personalia dan Purchasing dibiarkan bekerja tanpa target! Sedangkan ISO 9001 mewajibkan pimpinan puncak untuk menetapkan target untuk seluruh divisi. Karena perusahaan wajib memandang seluruh divisi yang ada sebagai satu kesatuan yang semuanya memiliki sumbangsih dalam memajukan perusahaan.
Dengan membandingkan 5 parameter di atas, maka manajemen puncak dapat mengukur kinerja perusahaannya secara meyakinkan. Seorang Direktur atau CEO dapat dengan meyakinkan berkata, “Melihat sales revenue yang meningkat, hasil survey kepuasan yang meningkat, penurunan keluhan pelanggan yang signifikan, temuan audit internal yang semakin sedikit, efesiensi produksi yang semakin bagus, dan pencapain target yang hampir 100%, maka Saya menilai kinerja tahun 2013 jelas lebih baik dibanding 2012!”. Demikianlah artikel singkat kami tentang manfaat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 untuk pimpinan puncak. Semoga bermanfaat!
Salam Semangat,
Khairul Umam, S.T, B.A
Artikel ini telah dibaca sebanyak40200kali!
Posts related to Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Untuk Pimpinan Puncak
Saya tergerak untuk menulis artikel ini karena minggu lalu mengalami kejadian yang cukup lucu dan unik terkait dengan penerapan ISO 9001. Percakapan ini terjadi antara …
Selama menjadi konsultan ISO, banyak klien yang berpikir bahwa sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat meningkatkan profit dari suatu perusahaan padahal bila kita melihat klausul-klausul …
Pada Era Globalisasi, setiap perusahaan yang bersaing di dunia internasional harus memperhatikan segala aspek termasuk masalah ketenagakerjaan yang salah satunya mensyaratkan adanya perlindungan atas keselamatan …
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 memiliki 8 prinsip yang merupakan ruh atau jiwa standar ISO 9001:2008. Kami pernah mengulasnya dengan judul “Prinsip Sistem Manajemen …